Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang

Faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang- Mungkin masih banyak yang masih bingung dan bertanya kenapa nilai mata uang suatu negara dengan negara lainnya berbeda? misalnya nilai tukar mata uang rupiah (RP) terhadap US dollar berbeda dengan nilai tukar rupiah(RP) terhadap (YEN) Jepang.
Sebenarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya tingkat inflasi dan suku bunga yang di terapkan di suatu negara, nilai tukar mata uang juga seringkali dijadikan tolak ukur perekonomian suatu negara. Selain itu nilai tukar mata uang berperan penting dalam perdagangan internasional antar negara, seperti yang kita ketahui hampir sebagian negara - negara di dunia saat ini terlibat dalam aktivitas pasar bebas.

mata uang

Perubahan nilai tukar mata uang akan mempengaruhi aktivitas perdagangan antar kedua negara yang melakukan transaksi jual dan beli tersebut. Nilai tukar yang menguat akan menyebabkan nilai ekspor bernilai lebih mahal dan harga barang yang di impor akan lebih murah, dan begitu juga sebaliknya bila nilai tukar mata uang melelmah akan mengakibatkan nilai ekspor lebih murah dan nilai harga barang yang di impor akan menjadi mahal. Berikut ini adalah faktor-fakor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang antar negara.

1. Perbedaan Tingkat Inflasi

Seperti yang telah di singgung sedikit tadi di bagian awal faktor yang mempengaruhi nilai tukar antara mata uang antara dua negara adalah adanya perbedaan tingkat inflasi, jadi negara yang secara konsisten tingkat inflasinya itu rendah nilai tukar mata uangnya akan relatif lebih kuat di banding dengan negara yang tingkat inflasinya lebih tinggi sehingga purchasng power/ daya beli dari mata uang tersebut menjadi lebih besar di banding negara lainnya. Negara-negara yang pada akhir abad 20 memiliki tingkat infalsi rendah diantaranya adalah Jepang. Jerman, Swiss, Canada dan Amerika Serikat. Dan  nilai tukar mata uang yang memiliki nilai tingkat inflasi lebih tinggi akan mengalami depresiasi.

2. Perbedaan Tingkat Suku Bunga

Seperti halnya inflasi, suku bunga juga sangat erat hubungannya dengan nilai tukar mata uang suatu negara. Dengan keputusan bank sentral suatu negara merubah suku bunga maka bisa mempengaruhi inflasi juga nilai tukar mata uang.
Suku bunga yang lebih tinggi akan membuat permintaan akan mata uang tersebut meningkat, karena return yang lebih besar akan menarik bagi investor domestik maupun investor dari luar negara tersebut. Begitupun sebaliknya jika bank sentral menurunkan suku bunganya maka kecenderungan nilai tukar negara tersebut juga akan melemah.

3. Hutang Public (Public debt)

Proyek-proyek yang berhubungan dengan kepentingan publik dan pemerintah tentunya di biayai oleh anggaran domestik dari negara tersebut. Oleh karena itu jika anggaran defisit maka otomatis public debt akan  ikut membengkak. Public debt yang tinggi inilah yang akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit anggaran ini bisa di atasi dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang, akan tetapi keadaan akan semakin memburuk jika karena hutang yang besar menyebabkan negara tidak mampu membayar hutang-hutangnya atau default. Jadi oleh sebab itu public debt yang tinggi menyebabkan melemahnya nilai tukar mata uang negara tersebut.

4. Neraca Perdagangan

Seperti halnya kita ketahui bila kita berdagang tentunya di sana terjadi transaksi jual beli, begitu pula dengan neraca perdagangan antar negara di sana berisi tentang semua pembayaran dari hasil jual beli barang maupun jasa. Ada dua kemungkinan dalam neraca perdagangan yaitu surplus dan defisit, bila nerca perdagangan surflus artinya negara tersebut mendapatkan bayaran dari negara partner dagang lebih banyak di banding negara tersebut membayar kepada negara partner dagangnya. Sedangkan bila negara tersebut membayar lebih banyak kepada parner dagangnya di banding peneimaan pembayaran dari negara parner dagang maka neraca perdanganan dari negara tersebut adalah defisit. Jadi secara sederhananya adalah kebutuhan suatu negara terhadap mata uang asing akan mempngaruhi nilai tukar mata uang tersebut

5. Rasio Harga Ekspor Dan Impor

Rasio harga ekspor dan impor ini ada kemiripan dengan neraca perdangan yang sebelumnya telah di bahas, di mana bila harga ekspor meningkat lebih cepat di bandingkan dengan harga impor yang berarti permintaan terhadap produk dan jasa dari negara tersebut meningkat yang otomatis permintaan akan mata uang negara tersebut meningkat, hal initentunya berefek pada menguatnya nilai tukar mata uangdari negara tersebut. Bila keadaan terjadi sebaliknya di mana harga impor lebih cepat naik di bandikan dengan harga ekspor akan membuat nilai tukar dari mata uang negara tersebut menjadi melemah.

6. Kesetabilan Politik, Ekonomi Dan Keamanan

Kesetabilan politik, ekonomi serta keamanan dari suatu negara adalah tolak ukur seorang investor dalam menanamkan modalnya. Suatu negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung beresiko mengalami kegagalan ekonomi yang pada akhirnya mengganggu investasi dari para investor tersebut. Begitupun dengan masalah keamanan bila di negara tersebut di rasa kondisi keamanannya tidak stabil tentunya para investor akan "kabur" dan secara bersamaan membawa uang mereka hal ini dapat menyebabkan melemahnya nilai tukar mata uang negara tersebut.

Oleh karena itu selalu bangga dan gunakan uang rupiah, dan mintalah di bayar dengan mata uang rupiah bila anda bertransaksi dengan pihak asing agar rupiah bisa lepas dari keterpurukan. AKU CINTA RUPIAH ..

Sekian artikel tentang faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang semoga artikel ini bisa bermanfaat serta dapat membuat kita lebih mencintai akan mata uang negara kita yaitu Rupiah.
Previous
Next Post »

21 comments

Write comments
Dewiq ashifa
AUTHOR
19 January 2016 at 18:44 delete

wah keren nih gan infonya rims udah share gan

Reply
avatar
19 January 2016 at 18:50 delete

nice info gan mantap infonya

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
19 January 2016 at 19:14 delete

nah ini nih yang ane mau artikel baru. yang no 6 tuh gan ane setuju banget. tapi sayangnya keadaan politik negara kita juga masih gak beres gan jadi wajar kalo rupiah gak menentu

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
19 January 2016 at 22:36 delete

maksih gan infonya, jujur saya baru tau

Reply
avatar
Admin Kere
AUTHOR
19 January 2016 at 23:22 delete

makasih infonya gan, keren nih :)

Reply
avatar
20 January 2016 at 00:13 delete

Thanks gan atas infonya, ane sekarang kadi lebih tahu

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
20 January 2016 at 00:29 delete

Terima Kasih Infonya Gan, Lumayan Buat Nambah2 Ilmu :D

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
20 January 2016 at 00:49 delete

Salah satu contoh, Tragedi bom di tamrin kemarin juga mempengaruhi nilai tukar rupiah. nice share. :D

Reply
avatar
5
AUTHOR
20 January 2016 at 02:44 delete

Mancayy gan, isi artikel ente sangat bermanfaat banget :D

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
20 January 2016 at 04:59 delete

Yang no terkahir paling sering terjadi gan

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
20 January 2016 at 04:59 delete

Yang no terkahir paling sering terjadi gan

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
20 January 2016 at 05:32 delete

tak pikir g serumit itu ternyata ad logaritmanya hhe

by dedi mekanikmitsubishi

Reply
avatar
20 January 2016 at 06:00 delete

iya gan makannya para investor masih ragu buat inves karena banyak kebijakan ekonomi yang masih bingung investor, semoga nanti bisa lebih baik

Reply
avatar
20 January 2016 at 06:00 delete

sama sama gan semoga jadi ilmu yang bermanfaat

Reply
avatar
20 January 2016 at 06:01 delete

bener banget tuh gan, jadi selalu jaga keamanan agar jadi nyaman orang bertamu di negara kita hehe

Reply
avatar
Fabio Handi
AUTHOR
20 January 2016 at 06:36 delete

Hutang publik berpengaruh banget ya emang

Reply
avatar
Mr ab
AUTHOR
20 January 2016 at 15:57 delete

Ada negatif dan positifnya menurut saya..tapi yang jelas bagi penghasilan dari adsense pasti menginginkan nilai tukar dollar lebih naik :D haha
salam - alana-moss.blogspot.com

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
20 January 2016 at 19:11 delete

Lumayan bisa jadi referensi buat nugas gan hehe.. thx nice info

Reply
avatar